
PT ADS Bojonegoro ikut dalam pelatihan Strategi Pengelolaan Media Sosial untuk Membangun Personal dan Corporate Branding.
REKAMEDIA.ID – Branding perusahaan melalui media sosial memiliki peran penting dalam membangun identitas dan meningkatkan engagement aktivitas bisnis. Platform media sosial memungkinkan perusahaan untuk menjangkau audiens yang luas dan beragam, sehingga memperkuat identitas merek dan meningkatkan brand awareness.
Dalam memanfaatkan peluang itu, PT Asri Dharma Sejahtera (PT ADS) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bojonegoro yang bergerak di bidang pengelolaan Participating Interest (PI) Blok Cepu, menggelar Pelatihan Strategi Pengelolaan Media Sosial untuk Membangun Personal dan Corporate Branding.
Acara ini berlangsung pada 2 Desember 2024 di Lafayette Boutique Hotel Yogyakarta dengan menghadirkan 2 pemateri berpengalaman di bidangnya, yang diikuti oleh 19 peserta, antara lain Direksi dan karyawan perusahaan.
Adapun acara tersebut terbagi dalam 2 sesi. Pada sesi pertama dengan tema Pelatihan Strategi Pengelolaan Media Sosial untuk Membangun Personal Branding pada pukul 13.00 WIB, diisi oleh Ramadhanti Firmaningsih, yang merupakan Head of Marketing and Communication DNVB Indonesia.
Dhanti, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa presentasinya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran karyawan maupun pelaku bisnis tentang pentingnya pengelolaan media sosial.
“Jadi tujuannya sebenarnya adalah meng-encourage lebih banyak orang juga sih untuk lebih aware terkait dengan pengembangan media sosial, baik pribadi maupun korporat. Jadi lebih ke sana sih. Jadi harapannya mereka entah menjadi influencer, content creator, atau apapun, mereka menggunakan media sosial secara lebih bermakna,” ujarnya.

Pelatihan Strategi Pengelolaan Media Sosial untuk Membangun Personal dan Corporate Branding
Pelatihan ini, menurut dia, dirancang untuk memberikan sudut pandang baru bagi peserta dalam memanfaatkan media sosial.
Dhanti menyampaikan, media sosial tidak hanya dapat digunakan sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai alat pengembangan diri, portofolio digital, hingga pembuka peluang kerja.
“Aku sih berharapnya setelah mengikuti kelas ini ya semua orang itu bisa melihat media sosial dengan cara pandang yang berbeda. Bahwa media sosial yang selama ini cuma dilihat untuk bersenang-senang, berekreasi, ternyata sebenarnya ada added value di sana. Salah satunya untuk pengembangan diri, terus kemudian di sana bisa jadi portofolio, bisa membuka kesempatan untuk pekerjaan,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa untuk perusahaan, manfaat media sosial meliputi berbagai aspek, mulai dari menarik pelanggan baru hingga memperluas jaringan dengan filantropis atau mitra bisnis potensial.
“Bahkan di level korporat, mereka akan lebih mudah mencari karyawan-karyawan terbaik karena branding di media sosialnya sudah jauh lebih bagus,” jelasnya.
Sementara itu, sesi kedua pelatihan pada pukul 16.00 WIB, diisi oleh Direktur Utama Reka Media, M Resya Firmansyah. Pada sesi tersebut, dia memberi pelatihan tentang Strategi Pengelolaan Media Sosial untuk Membangun Corporate Branding.
Dalam sesi tersebut, dia lebih banyak bercerita mengenai strategi branding lembaga pemerintah yang berstatus sama seperti PT ADS serta branding personal pejabat publik. Adapun strategi yang banyak ia paparkan mengenai integrasi media sosial dan mesin pencari.
Sebab menurut Digital News Report 2022 yang diterbitkan Reuters Institute, sumber berita dan informasi yang diperoleh masyarakat Indonesia berasal dari: media online 88 persen, media sosial 68 persen, televisi 57 persen, media cetak (koran, majalah, dan sejenisnya) 17 persen.
“Dari data tersebut, terlihat bahwa media online masih menjadi sumber utama masyarakat Indonesia dalam memperoleh berita atau informasi,” ucapnya.
Ia pun kemudian memperkenalkan 3 strategi ‘Integrated Audience-Focused Branding’, yakni SEO-Driven Content Amplification, Human-Centric Storytelling, dan Persona-Centric Reputation Management, yang dapat digunakan sesuai kebutuhan PT ADS.
Di akhir pelatihan, Firman memperkenalkan jenis-jenis tulisan dan penggunaan AI dalam membuat jenis penulisan feature. Hal ini penting menilik unsur ‘human interest’ diperlukan dalam tiap publikasi perusahaan.
“Karena jika melihat dampaknya, tulisan feature ini adalah yang paling luas. Maka corcomm atau brandcomm perusahaan wajib menguasai,” jelas Firman.
Upaya Adaptif PT ADS
Direktur Utama PT ADS, Mohammad Kundori, menyampaikan bahwa penyelenggaraan pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam memanfaatkan media sosial secara strategis.
Menurutnya, media sosial bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga platform yang memiliki potensi besar untuk membangun citra positif perusahaan dan individu di tengah perubahan pola konsumsi informasi masyarakat.
“Pelatihan ini kami pandang sangat relevan untuk menjawab tantangan era digital, khususnya bagi perusahaan yang ingin memperkuat branding dan engagement,” katanya.

Direktur Utama PT ADS, Mohammad Kundori
Ia pun menekankan bahwa PT ADS memiliki tanggungjawab tidak hanya dalam mengelola bisnis, tetapi juga dalam membangun hubungan baik dengan masyarakat dan mitra.
“Melalui media sosial, kita dapat menghadirkan narasi yang tidak hanya informatif tetapi juga inspiratif. Hal ini penting agar publik lebih memahami kontribusi PT ADS bagi masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Kundori juga mengapresiasi kehadiran dua pemateri yang telah membagikan pengalaman dan strategi praktis dalam pengelolaan media sosial. Ia menggarisbawahi bahwa kolaborasi dengan ahli di bidang ini memungkinkan PT ADS untuk terus berinovasi dalam menyampaikan informasi yang relevan dan berdampak.
“Pelatihan ini adalah langkah awal dari upaya berkelanjutan kami untuk menjadikan PT ADS lebih adaptif terhadap tantangan komunikasi di era digital,” tegasnya.
Pelatihan Strategi Pengelolaan Media Sosial untuk Membangun Personal dan Corporate Branding ini merupakan kerja sama antara PT ADS dengan Reka Media, yang didukung oleh Suara Merdeka Jogja.***